
Tahun ini, tanggal ulang tahunku begitu cantik angkanya. 20, bulan 07, tahun 2007. Bilangan yang istimewa ini kurayakan dengan sebuah perjalanan kesuatu tempat yang juga istimewa. Kampung irian, itu sebutan yang diberikan untuk sebuah tempat yang eksotik di kawasan Malang selatan. Rupanya belum banyak orang yang mengetahui kampung irian, ini saja kali pertama aku melihatnya. Tempat ini berupa beberapa bangunan rumah kayu yang terhampar di atas pantai. Rumah-rumah ini dihuni oleh masyarakat yang berasal dari Papua. Ooh..rupanya karena itu namanya Kampung irian. Tapi jangan salah, mereka adalah orang yang sangat ramah. Untuk sampai kesana, aku menempuh perjalanan panjang dengan beberapa kali ganti angkutan. Perjalanan itu masih ditambah dengan jalan setapak yang harus ditempuh dengan berjalan kaki. Tapi semua itu tertebus dengan pemandangan yang begitu indah. Sepanjang berjalan, aku melewati tempat pelelangan ikan yang cukup besar, hamparan pantai yang luas, rawa, sampai akhirnya pada sebuah jembatan kayu yang merupakan jalan menuju salah satu rumah di kampung irian.Malam ini aku mendapat kehormatan dengan diberi ijin untuk bermalam di salah satu rumah. Aku memanggil si ibu pemilik rumah dengan sebutan mamak. Tak hanya ramah, mamak juga begitu baik hingga mau mengajariku cara membakar ikan tuna dan membuat sambal ala papua. Sungguh menyenangkan..Mereka ini orang-orang yang hebat. Di kala malam, mereka masih saja lihai memainkan tombak kayu untuk menangkap ikan di Pantai. Tak tanggung-tanggung, merekapun lihai memasak ikan-ikan itu menjadi sajian yang lezat. Anak-anak mereka juga menyenangkan. Ada saja tingkahnya yang bisa membuat orang tertawa. Untuk mencapai rumah lainnya, anak-anak ini seringkali menggunakan kano. Meski masih terbilang kecil, anak-anak ini sudah lihai bermain di atas air. Ya,tentunya itu sebagai konsekuensi terhadap lingkungan mereka yang berada di atas perairan.Kawasan ini juga menjadi tempat persinggahan kapal-kapal pencari ikan. Para nelayan itu datang dikala siang untuk istirahat dan akan pergi lagi dikala malam. Sungguh kehidupan pantai yang begitu kental.Detik-detik yang indah itu mengalir begitu saja, sampai tiba pukul 00.00 tanggal 20.07.2007. Dia mengajakku ke teras rumah. Dari teras yang terhampar di atas pantai itu, aku bisa melihat keindahan malam yang mempesona. Langit seperti hamparan hitam maha luas yang dihiasi manik-manik bintang berkerlipan. Sinar rembulan terpantul bagai kerlipan intan di hamparan perairan. Udara yang tidak terlalu dingin menyapa lembut, memenuhi ruang-ruang hati yang dipenuhi kolaborasi rasa haru dan takjub.Anak-anak irian itu juga ada disana, bersama anjing dan kucing mereka yang akur. Mereka menyalakan lilin di atas potongan kayu. Dengan suara bangun tidur, mereka menyanyikan lagu selamat ulang tahun, yang entah kenapa seperti baru pertama kali kudengar. Dini hari itu, pergantian usiaku dirayakan dengan tuna party, hasil karya sendiri yang diajarkan oleh mamak plus dengan sambal khas papua
Aku memang tak lama berada disana, tapi aku sudah sangat cukup untuk dibuat takjub dengan segala yang ada disana. SubhanallaH..Thank’s buat viE, mamak dan semua keluarga di kampunk irian


Tidak ada komentar:
Posting Komentar